Sayangi Dirimu, Berkembanglah Tiap hari
Pada masa pandemi
COVID-19 ini semua orang mau tidak mau harus menjaga dirinya agar terhindar dan
selamat dari infeksi virus ini. Pemerintah menyerukan agar semua masyarakat
lebih baik melakukan kegiatannya di rumah masing masing. Hal tersebut diharap
dapat mengurangi resiko penyebaran virus ini yang sangat cepat, karena virus
ini telah menyebar di seluruh dunia.
Ketika pada awal masa awal
penyebaran virus ini yang terjadi di Wuhan, China, saya waktu itu masih dalam
proses menyelesaikan studi saya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Waktu itu masih tidak ada rasa takut akan keganasan virus ini, saya hanya dapat
melihat kengeriannya melalui video-video yang tersebar di internet yang dalam
video itu menggambarkan kondisi masyarakat wuhan.
Ketika ada berita bahwa virus corona
ini sudah masuk indonesia, kegiatan belajar saya mulai terganggu oleh pikiran
saya mengenai virus tersebut, karena berita tersebut saya dapatkan ketika ujian
nasional tingkat SMA sederajat itu hendak dilaksanakan dalam waktu beberapa
minggu saja. Pihak sekolah saya menginstruksikan agar tidak sering-sering
keluar dari asrama, hanya bila perlu saja boleh pergi keluar.
Kemudian sampai pada informasi bahwa
virus ini sudah menyebar di Kota Yogyakarta dan banyak kota di Indonesia, ada pengumuman
dari Kementrian Pendidikan bahwa ujian nasional dihapuskan pada tahun ini,
sehingga dari pihak madrasah kemudian langsung memulangkan semua santrinya ke
rumah masing-masing. Saya pun besoknya langsung pulang dijemput oleh ibu saya menuju
rumah di Kota Batu, jawa Timur.
Karena waktu itu merupakan awal
penyebaran Covid di Indonesia, maka saya mengikuti seruan dari pemerintah agar
tetap berada di rumah dan menjalankan protokol kesehatan seperti yang sudah
disosialisasikan. Nah kemudian bagaimana cara saya menjaga diri agar tetap
produktif dan tidak berhenti berkembang begitu saja?
Karena ketika pulang dari Yogyakarta
saya membawa cukup buku untuk dibaca di rumah, jadi saya menghabiskan dulu buku
bacaan tersebut sembari menunggu pengumuman pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi (SBMPTN). Kemudian ketika keluar tentang pengumuman
pelaksanaanya, saya langsung mempelajari materi yang akan diujikan setiap hari,
dan untuk menjaga semangat belajar saya, setelah sholat subuh saya membaca buku
sejenak kemudian berolahraga sampai jam 7. Nah setelah itu saya sarapan, bersih
bersih, kemudian melanjutkan belajar materi tersebut sampai malam, di iringi
sitirahat juga tentunya.
Dalam belajar ini, saya memang tidak
memiliki otak sehebat kebanyakan teman saya yang bisa mendapatkan pemahaman
dalam sekejap, bisa dibilang saya agak lelet untuk memahami sesuatu, karena itu
saya sadar bila mempelajari sesuatu harus fokus dan membutuhkan waktu yang agak
lama, karena terkadang pikiran saya sering terganggu dan teralihkan untuk memikirkan
hal hal lain. Namun hal tersebut justru menyemagati saya agar dapat
memaksimalkan fokus saya ketika belajar. Sisi baik dari leletnya kinerja otak
saya ini adalah ketika sudah paham dengan sesuatu yang saya pelajari, materi
pemahaman tersebut akan bertahan di otak saya dalam waktu yang cukup lama, jadi
saya bersyukur bisa memiliki daya ingat yang lumayan kuat.
Karena saya menyayangi diri saya
sendiri tentu saya selalu merawat dan menjaganya. Hal yang dapat dilakukan
dengan rasa sayang kepada diri sendiri ini cukup banyak, dan manfaatnya juga
sangat besar bagi diri kita sendiri, karena kita tidak merusak diri kita dengan
hal apapun yang menurut kita itu berbahaya efeknya kepada diri ini. Sehingga bisa
didapat manfaat dalam jangka panjang yang akan kita rasakan nanti, dan juga
mengurangi terjadinya penyesalan terhadap diri kita nanti.
Jadi sayangilah diri kita ini,
jangan sampai kita biarkan hal hal buruk terjadi kepada diri kita ini. Perbanyak
melakukan hal hal baik yang bermanfaat untuk diri kita dan juga orang-orang di
sekitar kita. Karena sejatinya yang bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan
kita ini adalah diri kita sendiri.